Mendeskripsikan
Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya
A.
PERSOALAN EKONOMI
Berbagai kegiatan ekonomi, seperti mencari
nafkah dengan cara menghasilkan sesuatu, berdagang, mendistribusikan barang dan
jasa, dan mengkonsumsi, dilakukan supaya orang dapat hidup layak. Untuk hidup
layak kita membutuhkan bermacam-macam hal seperti makanan, minuman, pakaian,
rumah, kesehatan, rekreasi, pendidikan, dan sebagainya.
Kenyataannya,
kebutuhan kita sebagai manusia itu banyak dan beraneka ragam atau tidak terbatas.
Kenyataan lain, sumber-sumber atau alat-alat yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan
itu terbatas atau langka. Artinya, jumlah, bentuk, macam, dan keberadaannya di suatu
tempat itu tidak cukup atau kurang daripada yang kita butuhkan. Karena itu
diperlukan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya. Inilah yang disebut
kegiatan ekonomi. Akibat adanya dua kenyataan di atas, timbullah persoalan
pokok ekonomi, yakni bagaimana dengan sumber-sumber atau alat-alat yang
terbatas orang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas.
Lalu, siapa yang dapat menjawab persoalan pokok ekonomi di atas? Jawabannya
adalah para pelaku ekonomi.
B.
PELAKU KEGIATAN EKONOMI
Jika kalian amati masyarakat dengan seksama,
maka paling tidak terdapat tiga macam kegiatan ekonomi yang utama yakni
menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan (distribusi),
dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
oleh pelaku atau subjek ekonomi. Berikut ini kita akan membicarakan para pelaku
kegiatan ekonomi tersebut. Secara garis besar para pelaku kegiatan ekonomi
dapat digolongkan menjadi empat sektor atau kelompok besar yakni rumah tangga,
para produsen, pemerintah, dan luar negeri. Marilah kita bicarakan satu per
satu.
1.
Rumah Tangga
Keluarga kita membutuhkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan, membayar sekolah
kalian, kesehatan, rekreasi dan sebagainya. Maka orangtua atau keluarga kita
harus membelanjakan pendapatan yang diperoleh untukmembeli atau mengkonsumsi
barang dan jasa. Lantas apa yang dilakukan oleh kedua orangtuamu dalam memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
di atas? Mereka menjadi pegawai negeri, atau bekerja di perusahaan swasta, atau
membuka usaha kos-kosan (menyediakan rumah kos), bertani, berdagang, menjadi
buruh, dan lain-lainnya. Ini berarti rumah tangga menyediakan atau menawarkan
tenaga kerja. Bisa juga menyediakan modal, tanah, untuk dunia usaha. Caranya
bisa dengan melakukan usaha sendiri (berwiraswasta), bias bekerja pada orang
lain misalnya menjadi karyawan atau pegawai, atau buruh, bisa juga dengan cara
menyewakan hak miliknya, misalnya sawah atau rumahnya disewakan atau
dikontrakkan kepada pihak lain. Artinya keluarga (rumah tangga), di samping
mengkonsumsi juga melakukan kegiatan ekonomi yakni menyediakan tenaga kerja dan
sumber daya lainnya. Dengan kata lain, rumah tangga merupakan konsumen
sekaligus pemilik atau penyedia faktor-faktor produksi. Kegiatan mengkonsumsi
dan menyediakan factor-faktor produksi seperti yang kita bicarakan di atas
dilakukan oleh hampir semua rumah tangga di dalam masyarakat. Akan tetapi kalau
kita berbicara mengenai rumah tangga, maka yang dimaksud di sini adalah seluruh
anggota masyarakat yang mengkonsumsi. Ini dapat terdiri atas keluarga atau
rumah tangga (bapak, ibu, anak), atau yang masih lajang, anak-anak atau orang
dewasa yang hidup di asrama, dan sebagainya yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi.
Kita dapat menyebut mereka dengan Rumah Tangga Konsumen (RTK).
2.
Para Produsen
Apakah di lingkungan sekitar sekolah atau
tempat tinggalmu ada perusahaan atau pabrik, toko, warung kelontong, warung
makan, wartel, penjaja bakso, rujak, mainan anakanak? Apakah ada juga bank,
hotel atau penginapan, salon, pegadaian, dan sebagainya? Apa saja kegiatannya ?
Biasanya mereka ini melakukan fungsi-fungsi produksi. Mereka itulah yang termasuk
dalam kelompok produsen. Seperti rumah tangga (konsumen) atau RTK, Badan usaha
atau perusahaan merupakan sebuah ’rumah tangga’ atau kegiatan ekonomi yang
dibentuk oleh pengusaha atau wirausahawan dengan tujuan mencari laba. Caranya
adalah dengan menggabungkan tenaga kerja (sumber daya manusia), modal, dan
tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa. Semua pelakunya
dimasukkan dalam sektor rumah tangga produsen (RTP). Para produsen atau RTP ini
“membeli” (mempekerjakan) sumber daya atau factor produksi dari RTK dan membeli
bahan-bahan serta peralatan (misalnya mesin-mesin). RTP menyediakan atau
menghasilkan dan menjual barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat
(RTK). Karena itu RTP harus membayar balas jasa kepada faktor-faktor produksi atau
sumber daya yang dipakainya. Hal ini bisa berupa sewa, bunga, dan upah atau
gaji.
Sama seperti rumah tangga konsumen, produsen
pun menghadapi pokok persoalan ekonomi, yaitu mencari keuntungan atau laba.
Cara memperoleh laba adalah dengan mempertimbangkan pengorbanan atau biaya dan hasil
yang diperoleh. Pengorbanan atau biayanya berupa faktorfaktor produksi yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Misalnya bahanbahan mentah,
peralatan atau mesin, tenaga kerja, waktu, dan sebagainya. Semua ini disebut input.
Biasanya faktor-faktor produksi yang digunakan itu dinilai dalam bentuk uang
dan disebut biaya.
Sedangkan yang dimaksud dengan hasil adalah
barang atau jasa yang diproduksi (output) dan dinilai dalam bentuk uang
sesuai dengan harga
pasar
yang berlaku (revenue atau penerimaan). Jadi, baik input atau biaya
maupun output atau barang dan jasa yang dihasilkan (revenue), keduanya
dihitung
dengan nilai uang. Selisih antara biaya dan hasil dalam bentuk uang itulah yang
disebut laba (apabila hasil lebih besar daripada semua biaya yang dikeluarkan) atau
rugi (apabila hasilnya lebih kecil daripada biayanya). Kemampuan produsen untuk
mendapatkan keuntungan sering disebut dengan rentabilitas.
3.
Pemerintah.
Mengapa pemerintah harus dimasukkan dalam
kategori sebagai pelaku ekonomi? Dalam dunia ekonomi modern pemerintah memegang
peranan yang sangat penting. Pemerintahlah yang mempunyai wewenang untuk
mengatur berbagai kegiatan yang dilakukan oleh RTK maupun RTP.
Pemerintah atau sektor negara juga dapat
dipandang sebagai suatu rumah tangga” atau satuan produksi. Disebut demikian
karena pemerintah juga menghasilkan barang dan jasa tertentu untuk kepentingan
umum. Dengan demikian pemerintah juga masuk dalam kegiatan ekonomi. Artinya
pemerintah masuk dalam arus barang dan jasa serta arus uang dalam perekonomian.
4.
Sektor Luar Negeri
Sektor luar negeri terdiri atas rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah negara-negara di dunia ini, mulai dari negara
tetangga yang paling dekat seperti Malaysia dan Brunei Darusalam sampai negara
yang paling jauh, negara yang paling kecil sampai negara yang paling besar.
Hasil produksi kita sebagian disalurkan kepada mereka, di samping untuk
memenuhi permintaan pembeli di dalam negeri. Dengan kata lain kita mengekspor
barang dan jasa ke luar negeri.
Ekspor ini harus dibayar dengan uang atau
valuta asing (devisa) menurut kurs yang berlaku. Sebaliknya, kita pun membeli
barang dan jasa dari luar negeri atau impor. Impor ini juga harus kita bayar
dengan valuta asing. Ekspor dan impor barang dan jasa dicatat dalam daftar yang
disebut Neraca Perdagangan (Balance of Trade). Sedangkan semua
pembayaran dari atau ke luar negeri dicantumkan dalam daftar tersendiri yang disebut
Neraca Pembayaran (Balance of Payment). Kegiatan ekspor dan impor serta
tinggi rendahnya kurs valuta asing (terutama dollar Amerika Serikat) inilah
yang berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi nasional, seperti produksi,
tingkat harga, peredaran uang, dan kesempatan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar