Minggu, 26 Februari 2012

Kegaiatan Ekonomi dan Pelakunya


Mendeskripsikan Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya

A.  PERSOALAN EKONOMI

      Berbagai kegiatan ekonomi, seperti mencari nafkah dengan cara menghasilkan sesuatu, berdagang, mendistribusikan barang dan jasa, dan mengkonsumsi, dilakukan supaya orang dapat hidup layak. Untuk hidup layak kita membutuhkan bermacam-macam hal seperti makanan, minuman, pakaian, rumah, kesehatan, rekreasi, pendidikan, dan sebagainya.
Kenyataannya, kebutuhan kita sebagai manusia itu banyak dan beraneka ragam atau tidak terbatas. Kenyataan lain, sumber-sumber atau alat-alat yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan itu terbatas atau langka. Artinya, jumlah, bentuk, macam, dan keberadaannya di suatu tempat itu tidak cukup atau kurang daripada yang kita butuhkan. Karena itu diperlukan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya. Inilah yang disebut kegiatan ekonomi. Akibat adanya dua kenyataan di atas, timbullah persoalan pokok ekonomi, yakni bagaimana dengan sumber-sumber atau alat-alat yang terbatas orang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas. Lalu, siapa yang dapat menjawab persoalan pokok ekonomi di atas? Jawabannya adalah para pelaku ekonomi.


B.  PELAKU KEGIATAN EKONOMI

Jika kalian amati masyarakat dengan seksama, maka paling tidak terdapat tiga macam kegiatan ekonomi yang utama yakni menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan (distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh pelaku atau subjek ekonomi. Berikut ini kita akan membicarakan para pelaku kegiatan ekonomi tersebut. Secara garis besar para pelaku kegiatan ekonomi dapat digolongkan menjadi empat sektor atau kelompok besar yakni rumah tangga, para produsen, pemerintah, dan luar negeri. Marilah kita bicarakan satu per satu.

1.    Rumah Tangga

Keluarga kita membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan, membayar sekolah kalian, kesehatan, rekreasi dan sebagainya. Maka orangtua atau keluarga kita harus membelanjakan pendapatan yang diperoleh untukmembeli atau mengkonsumsi barang dan jasa. Lantas apa yang dilakukan oleh kedua orangtuamu dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari di atas? Mereka menjadi pegawai negeri, atau bekerja di perusahaan swasta, atau membuka usaha kos-kosan (menyediakan rumah kos), bertani, berdagang, menjadi buruh, dan lain-lainnya. Ini berarti rumah tangga menyediakan atau menawarkan tenaga kerja. Bisa juga menyediakan modal, tanah, untuk dunia usaha. Caranya bisa dengan melakukan usaha sendiri (berwiraswasta), bias bekerja pada orang lain misalnya menjadi karyawan atau pegawai, atau buruh, bisa juga dengan cara menyewakan hak miliknya, misalnya sawah atau rumahnya disewakan atau dikontrakkan kepada pihak lain. Artinya keluarga (rumah tangga), di samping mengkonsumsi juga melakukan kegiatan ekonomi yakni menyediakan tenaga kerja dan sumber daya lainnya. Dengan kata lain, rumah tangga merupakan konsumen sekaligus pemilik atau penyedia faktor-faktor produksi. Kegiatan mengkonsumsi dan menyediakan factor-faktor produksi seperti yang kita bicarakan di atas dilakukan oleh hampir semua rumah tangga di dalam masyarakat. Akan tetapi kalau kita berbicara mengenai rumah tangga, maka yang dimaksud di sini adalah seluruh anggota masyarakat yang mengkonsumsi. Ini dapat terdiri atas keluarga atau rumah tangga (bapak, ibu, anak), atau yang masih lajang, anak-anak atau orang dewasa yang hidup di asrama, dan sebagainya yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi. Kita dapat menyebut mereka dengan Rumah Tangga Konsumen (RTK).

2.    Para Produsen

Apakah di lingkungan sekitar sekolah atau tempat tinggalmu ada perusahaan atau pabrik, toko, warung kelontong, warung makan, wartel, penjaja bakso, rujak, mainan anakanak? Apakah ada juga bank, hotel atau penginapan, salon, pegadaian, dan sebagainya? Apa saja kegiatannya ? Biasanya mereka ini melakukan fungsi-fungsi produksi. Mereka itulah yang termasuk dalam kelompok produsen. Seperti rumah tangga (konsumen) atau RTK, Badan usaha atau perusahaan merupakan sebuah ’rumah tangga’ atau kegiatan ekonomi yang dibentuk oleh pengusaha atau wirausahawan dengan tujuan mencari laba. Caranya adalah dengan menggabungkan tenaga kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa. Semua pelakunya dimasukkan dalam sektor rumah tangga produsen (RTP). Para produsen atau RTP ini “membeli” (mempekerjakan) sumber daya atau factor produksi dari RTK dan membeli bahan-bahan serta peralatan (misalnya mesin-mesin). RTP menyediakan atau menghasilkan dan menjual barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat (RTK). Karena itu RTP harus membayar balas jasa kepada faktor-faktor produksi atau sumber daya yang dipakainya. Hal ini bisa berupa sewa, bunga, dan upah atau gaji.

Sama seperti rumah tangga konsumen, produsen pun menghadapi pokok persoalan ekonomi, yaitu mencari keuntungan atau laba. Cara memperoleh laba adalah dengan mempertimbangkan pengorbanan atau biaya dan hasil yang diperoleh. Pengorbanan atau biayanya berupa faktorfaktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Misalnya bahanbahan mentah, peralatan atau mesin, tenaga kerja, waktu, dan sebagainya. Semua ini disebut input. Biasanya faktor-faktor produksi yang digunakan itu dinilai dalam bentuk uang dan disebut biaya.

Sedangkan yang dimaksud dengan hasil adalah barang atau jasa yang diproduksi (output) dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan harga
pasar yang berlaku (revenue atau penerimaan). Jadi, baik input atau biaya maupun output atau barang dan jasa yang dihasilkan (revenue), keduanya
dihitung dengan nilai uang. Selisih antara biaya dan hasil dalam bentuk uang itulah yang disebut laba (apabila hasil lebih besar daripada semua biaya yang dikeluarkan) atau rugi (apabila hasilnya lebih kecil daripada biayanya). Kemampuan produsen untuk mendapatkan keuntungan sering disebut dengan rentabilitas.

3.    Pemerintah.

Mengapa pemerintah harus dimasukkan dalam kategori sebagai pelaku ekonomi? Dalam dunia ekonomi modern pemerintah memegang peranan yang sangat penting. Pemerintahlah yang mempunyai wewenang untuk mengatur berbagai kegiatan yang dilakukan oleh RTK maupun RTP.

Pemerintah atau sektor negara juga dapat dipandang sebagai suatu rumah tangga” atau satuan produksi. Disebut demikian karena pemerintah juga menghasilkan barang dan jasa tertentu untuk kepentingan umum. Dengan demikian pemerintah juga masuk dalam kegiatan ekonomi. Artinya pemerintah masuk dalam arus barang dan jasa serta arus uang dalam perekonomian.

4.    Sektor Luar Negeri

Sektor luar negeri terdiri atas rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah negara-negara di dunia ini, mulai dari negara tetangga yang paling dekat seperti Malaysia dan Brunei Darusalam sampai negara yang paling jauh, negara yang paling kecil sampai negara yang paling besar. Hasil produksi kita sebagian disalurkan kepada mereka, di samping untuk memenuhi permintaan pembeli di dalam negeri. Dengan kata lain kita mengekspor barang dan jasa ke luar negeri.

Ekspor ini harus dibayar dengan uang atau valuta asing (devisa) menurut kurs yang berlaku. Sebaliknya, kita pun membeli barang dan jasa dari luar negeri atau impor. Impor ini juga harus kita bayar dengan valuta asing. Ekspor dan impor barang dan jasa dicatat dalam daftar yang disebut Neraca Perdagangan (Balance of Trade). Sedangkan semua pembayaran dari atau ke luar negeri dicantumkan dalam daftar tersendiri yang disebut Neraca Pembayaran (Balance of Payment). Kegiatan ekspor dan impor serta tinggi rendahnya kurs valuta asing (terutama dollar Amerika Serikat) inilah yang berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi nasional, seperti produksi, tingkat harga, peredaran uang, dan kesempatan kerja.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar